artikel


Tes Kehamilan
Alat tes kehamilan (biasa disebut test pack) bekerja dengan cara mendeteksi tingkat hormon hCG (human chorionic gonadotropin). Jumlah hormon ini menaik dalam tubuh, segera setelah terjadi pembuahan sel telur oleh sel sperma. Hormon ini biasanya mulai ditemukan dalam urine 3-5 hari setelah pembuahan, namun biasanya tidak dideteksi sebelum 10-14 hari, ketika menstruasi berikutnya tidak terjadi dan calon ibu baru menyadari kemungkiann ia hamil dan melakukan tes. Tingkat hCG akan paling tinggi sekitar usia 2 bulan kehamilan, lalu menurun kembali.
Sebelum tes, baca secara teliti petunjuk dalam kemasan alat. Tiap alat tes memberikan instruksi yang berbeda. Akurasi dipengaruhi oleh apakah ibu mengikuti petunjuk dengan benar atau tidak. Jika ada istilah-istilah yang tidak dimengerti, kontaklah produsennya. Umumnya mereka punya nomor layanan pelanggan. Secara umum, pastikan untuk menyimpan test pack pada suhu kamar, tidak kadaluwarsa, dan tidak membuka kemasan dalam yang membungkus alat tes, kecuali ketika hendak digunakan.

Saat melakukan tes, pastikan basahi area tes yang disebutkan dalam petunjuk pemakaian, dengan menempatkannya pada urin selama sekurangnya 5 detik. Setelah alat tes dibasahi urin, biasanya alat itu mesti ditempatkan pada permukaan yang datar sementara ibu menunggu hasilnya.
Hasil tes negatif palsu hasil tesnya negatif padahal ibu sebenarnya hamil. Hasil positif palsu yakni tes mengindikasikan ibu hamil, padahal sebenarnya tidak hamil.
Penyebab hasil negatif palsu misalnya karena menggunakan sampel urin yang kurang bagus. Misal yang ditempatkan dalam wadah kotor atau berminyak. Atau urin sudah dingin atau kurang pekat. Wadah gelas bening bagus untuk tes urine. Kurangnya pembasahan pada alat tes juga bisa menyebabkan test pack tidak bisa mendeteksi dengan benar. Carbamazepine -obat antikejang- bisa juga menyebabkan hasil negatif yang palsu.

Hal-hal yang bisa memebrikan hasil positif palsu misalnya persalinan atau keguguran yang baru-baru saja terjadi, meningkatnya leutenizing hormone (LH), penggunaan obat-obatan tertentu seperti methadone, chlordiazepoxide, atau promethazine. Bisa juga pada ibu yang tengah mengonsumsi obat-obatan yang mengandung hCG, seperti Humegon, atau ibu mengalami penyakit tertentu. Beberapa jenis tumor dan penyakit yang tidak umum juga bisa membuat hasil tes menjadi positif. Namun pil KB, obat sakit kepala, antibiotik, dan obat-obatan yang umum lainnya tidak mempengaruhi hasil pembacaan tes.

Pada kebanyakan alat tes kehamilan yang menggunakan indikator warna, entah berupa garis, berubahnya tanda plus, atau noktah warna, maka warna itu akan muncul jika ibu memang hamil. Bahkan jika warna itu tidak terlalu tajam. Umumnya, makin banyak hormon hCG dalam urine, warna indikator yang timbul makin kuat. Jadi jika ibu melakukan tes awal sekali, warna yang timbul mungkin tidak terlalu kuat, meski ibu hamil. Lakukan tes lagi 3-7 hari kemudian.